
Jakarta, 23 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi membuka Gedung Record Center dan memulai pembangunan Gedung Restorasi Arsip serta Kawasan Terpadu Record Center & Data Center di Bandung pada Jumat (23/5). Proyek ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat pengelolaan arsip secara profesional dan menyelamatkan aset strategis perusahaan dan negara.
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mego Pinandito, mengapresiasi transformasi besar yang dilakukan KAI. Ia menyoroti pencapaian KAI dalam on-time performance mencapai 99 persen serta pengelolaan arsip dengan skor istimewa 92,51 dari ANRI pada tahun 2022.
“KAI telah membuktikan bahwa pengelolaan arsip bukan hanya soal kertas lama, tapi tentang merawat peradaban dan menunjukkan identitas institusi yang bertanggung jawab. Dari sejarah Staatsspoorwegen hingga digitalisasi saat ini, semua tercatat dan dikelola dengan baik. Inilah yang membuat KAI layak menjadi benchmark / studi tiru nasional, bahkan lebih maju dari praktik serupa di negara-negara besar. Saya harap inisiatif KAI ini bisa menjadi inspirasi bagi Kementerian, BUMN lain, dan Lembaga Pendidikan di seluruh Indonesia,” ujar Mego.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan bahwa pengelolaan arsip merupakan fondasi untuk menjaga kesinambungan sejarah dan mendukung pengambilan keputusan strategis perusahaan. Gedung ini menjadi simbol keseriusan KAI dalam merawat memori kolektif perusahaan yang berakar sejak era Staatsspoorwegen.
“Saya percaya bahwa arsip adalah roh dari keberlanjutan institusi. Gedung Record Center dan fasilitas pendukung lainnya kami hadirkan sebagai bentuk tanggung jawab KAI untuk merawat arsip dan dokumen, menghormati sejarah, serta mempercepat pengambilan keputusan berbasis data. Semoga upaya ini dapat menjadi benchmark / studi tiru kearsipan nasional serta memperkuat kepercayaan publik terhadap tata kelola perusahaan yang modern, transparan, dan berkelanjutan,” ujar Didiek.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan pentingnya arsip sebagai instrumen pelestarian nilai guna, aset, dan legitimasi negara untuk masa depan.
“Kami menyadari bahwa arsip bukan sekadar dokumen masa lalu, tetapi instrumen penyelamat nilai guna, aset, dan legitimasi negara di masa depan. Ini adalah warisan strategis yang harus dikelola dengan presisi,” ujar Anne.
Gedung Record Center berdiri di atas lahan seluas 8.797 m² dengan luas bangunan 1.429 m², memenuhi standar UU No. 43 Tahun 2009 dan Peraturan ANRI. Fasilitas yang disediakan lengkap, mulai ruang penyimpanan arsip hingga ruang pamer dan mushola.
Sejak 2020, Unit Corporate Document Management KAI dipimpin Nathan Marihottua Siahaan, telah menerima kunjungan benchmarking dari 69 instansi, termasuk kementerian, BUMN, dan perguruan tinggi, serta aktif menjadi narasumber di 11 forum nasional terkait digitalisasi kearsipan.
KAI mencatat berbagai prestasi kearsipan, seperti akreditasi AA (Istimewa) dari ANRI pada 2022 serta juara unit kearsipan terbaik nasional pada tahun-tahun sebelumnya.
Peresmian dilakukan secara hybrid dan dihadiri pejabat internal KAI, perwakilan pemerintah, kementerian, serta mitra kerja. Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia memberikan sambutan penghargaan atas tata kelola arsip modern KAI.
Pengembangan Kawasan Terpadu Record Center dan Data Center dengan luas total 14.792 m² semakin mengukuhkan KAI sebagai BUMN yang menjaga memori bangsa dan aset negara di era digital.
“Peresmian ini menegaskan komitmen KAI dalam memperkuat tata kelola dokumen dan arsip sebagai bagian dari upaya perlindungan aset negara dan peningkatan akuntabilitas perusahaan,” tutup Anne. (Redaksi)